Selamat datang pada blog saya, pada kesempatan kali ini saya akan bercerita dan berbagi pengalaman pertama saya pada perjalanan menuju Ranukumbolo. Ranukumbolo merupakan danau yang berada di lereng gunung Semeru. Danau ini berada diketinggian sekitar 2400 Mdpl dan perjalanan menuju Ranukumbolo ini ditempuh sekitar 4,5 jam dari pos Ranupane. Saya start berangkat dari Malang bersama satu teman saya sekitar jam 12 setelah Dhuhur dan menempuh sekitar perjalanan sekitar hampir 2 jam menujur pos Ranupane melalui Tumpang. Saat sampai dipos teman saya mengurus tentang tiket dan sebagainya. Untuk hari biasa, per harinya para pendaki akan dikenakan biasa Rp 17.500 dan untuk weekend akan dikenanakan biaya Rp22.500 perharinya. Itu berlaku untuk turis lokal, tarif untuk turis mancaa negara beda lagi, tarifnya mencapai lebih dari Rp300.000. Juga terdapat dua macam tiket, yaitu tiket menuju Rakum hingga Kalimati saja dan tiket menuju puncak. Anda akan ditanyai mengenai perbekalan apakah cukup untuk umlah hari yang sudah anda tentukan untuk melakukan pendakian kali ini. Setelah masalah tiket selesai selanjutnya anda akan di Briefing. Bagian ini biasanya membutuhkan waktu yang lama dikarenakan harus mengantri. Tapi karena saya berangkat sore hari jadi sepi dan hanya membutuhkan waktu sekitar 20 menit untuk menyelsaikan prosedur didalam briefing ini. Dalam briefing ini anda akan dijelaskan oleh petugas tentang tata cara pendakian Semeru. Mulai dari adat, larangan-larangan, medan di Semeru, hingga iklim dan sejarah kelam di Semeru. Setelah dijelaskan anda akan diberi form yang diisi oleh ketua regu anda. Form tersebut berisi jumlah anggota beserta nama tim, serta logistik dan perbekalan yang anda bawa. Pastikan anda menuliskan logistik dengan benar, karena setiap bungkus sampah dari logistik anda akan ditagih oleh petugas ketika anda turun dan harus sesuai dengan apa yang anda tulis pada form tersebut. Bila kurang, anda akan disuruh untuk mencari sampah kembali, atau anda akan didenda dan diblacklist sesuai tingkatan menurut kesalahan yang anda lakukan. Setelah semua beres anda menuju pos dan menulis nama regu anda pada buku tamu untuk melakukan start pendakian.
Saya memulai start pendakian sekitar jam setengah tiga. Perjalanan dari pos Ranupane menuju gapura TNBTS ( Taman Nasional Bromo Tengger Semeru ) lumayan jauh meskipun datar, ditempuh sekitar 15 menit. Setelah itu kita akan melewait sedikit sawah penduduk dan mengambil jalur naik saat mencapai setengah perjalanan. Tidak jauh setelah jalur naik tersebut terdapat pos yang terdapat tempat penduduk lokal untuk berjualan. Jalur nya saat itu cukup ramai dikarenakan memang waktu saya mendaki pada bulan Mei, yang sering disebut bulan surganya para pendaki Semeru karena cuacanya cerah dan pemandangan terlihat jelas. Namun suhu di Semeru saat dingin-dinginnya. Trek menuju pos 1 panjang namun mudah, Yang membuat anda kecapekan adalah jalurnya yang panjang namun banyak sekali bonus/ jalanan datar disana. Ditempuh sekitar 90 menit sampai 2 jam. Sesampai dipos 1, banyak sekali pendaki yang beristirahat, ada yang menuju perjalanan turun, atau juga yang naik. Juga terdapat pedagang lokal yang menjual berbagai macam gorengan dan minuman. Ada juga semangka segar khas Semeru yang rasanya nikmat sekali. 1 gorengan dan 1 potong semangka dhargai Rp 2500. Kami sempatkan membeli keduanya dan beristirahat sejenak.
Perjalanan menuju pos 2 dimulai, Jalurnya mulai menanjak meskipun masih lebih banyak bonusnya. di sepanjang perjalanan anda sudah dapat melihat bukit-bukit Semeru dan juga tebing- tebing yang menjulang. Perjalanan ini cukup singkat dan kami menenpuhnya dengan waktu 45 menit. Di pos 2 juga masih ramai pendaki tetapi kebanyakan hanya pendaki perjalanan turun. Juga masih terdapat pedagang yang menjajakan makanan dan minuman yang sama juga dengan harga yang sama.
Setelah beristirahat sejenak, kami mulai melanjutkan perjalanan menuju pos 3 dikarenakan setelah ini hari menjadi gelap. Perjalanan menuju pos 3 ini jauh sekali, Disepanjang perjalanan anda sudah merasakan berada diketinggian karena suhu mulai menurun dan bila anda berjalan disore hari, anda akan dapat melihat samudera awan yang sangat indah ditemani matahari sore. Anda juga mengintip Mahameru yang terlihat dekat meskipun masih sangat jauh. Treknya cukup menantang karena anda akan naik dan turun untuk menuju pos 3. Perjalanan kami tempuh sekitar 1 jam lebih dan dipos 3 sudah tidak ada orang dikarenakan hari sudah menjelang gelap. Kami bergegas menuju pos 4 karena dimalam hari macan kumbang mulai beraktifitas seperti yang diinformasikan petugas briefing. Tidak jauh dari pos 3 pernah ada orang yang bertemu macan kumbang pada saat sore hari setelah Maghrib.
Kami memilih spot dekat Rakum dengan harapan kami bisa melihat sunrise dengan jelas. Namun ini malah menjadi blunder kami karena kami hanya berdua dan tenda kami masih tersisa banyak space. Hal ini menyebabkan kami menerima angin langsung dari Rakum dan kami tidak cukup hangat dalam tenda. Setelah mendirikan tenda kami langsung membuat kopi dan memasak mie karena perut sudah keroncongan. Setelah merasa kenyang, kami mengambil posisi untuk tidur. Namun tidak semudah itu, sepanjang malam kami susah tidur dikarenakan kedinginan super XD. Suhu mencapai -5 Derajat dan tetangga sebelah tenda kami sangat bising hingga pjam 2 pagi. Mereka tidur jam 10 tapi bangun dan makan jam 12 -_- sangat menggangu sekali. Sleeping bag kami terasa sangat tipis dan dingin menusuk tulang. Selama malam itu kami hanya tidur 2 jam. Pagi pun datang, Ekspetasi kamipun terpenuhi setelah melihat sunrise dari depan tenda kami. Dengan suhu dingin saya memberanikan diri keluar dan mengambil beberapa foto di momen sunrise ini.
Matahari menyapa kami dengan ramah, hangat mulai terasa mengunjungi tubuh. sungguh indah sunrise Ranukumbolo. Hari mulai terang dan kami membuat makanan serta kopi pagi untuk sempurnanya pagi ini.
Menu kami lumayan lah dengan mie, sarden, dan sossis, menu elite untuk anak kost XD. Setelah puas makan dan menyeruput kopi, kami melanjutkan perjalanan naik menuju Tanjakan Cinta yang penuh mitos. Konon jika anda mendaki tanjakan cinta dengan memikirkan wanita yang anda suka dan tidak melihat kebawah, anda akan mendapatkan cinta anda. Boleh dicoba wkwk.
Sampailah kami dipuncak tanjakan cinta. Ketika sampai anda langsung disuguhi mahamer serta bunga "Lavender" kw. Bunga liar bewarna ungu yang indah membentar luas. Namun kami datang ketika bunga itu menjadi hitam karena sedang musim layu menurut yang kami dengar. Disana Mahameru dapat terlihat dengan jelas.
Mahameru mengeluarkan asap yang indah setiap mungkin 30 menit. Kami disana sekitar 1 jam menikmati pemandangan sambil berfoto mengabadikan momen ini. Indah sekali. Suatu saat saya ingin pergi ke Mahameru, mungkin ada yang mau bareng hehe. Tak lama setelah itu pun kamu turun.
Ranukumbolo terlihat istimewa dari atas tanjakan cinta. Kami sempatkan berfoto sebentar dan turun. Setelah sampai dibawah kami bergegas packing untuk pulang agar tidak kemalaman seperti kemarin. Mulai dari mencuci peralatan, memungut sampah, menata sleeping bag hingga packing carrier kami lakukan dalam waktu 1 jam. Kami pun pamit pada teman kami orang lumajang dan kami bertukar nomor hp. Perjalanan turun kami mulai jam 11 siang dan trek relatif ringan karena jarang sekali jalan menanjak
Foto diatas merupakan pemandangan Ranukumbolo dari pos 4. Kami melanjutkan perjalanan dari pos 4 menuju pos 3. Disepanjang perjalanan banyak sekali pendaki yang naik. Disetiap pos juga terdapat pedagang lokal yang berjualan. Kamu menempuh perjalanan turun hanya dengan waktu 3 jam. Setelah sampai dipos Ranupane, kami menyerahkan sampah yang kami dan bergegas menuju parkir sepeda motor, sekedar info parkir motor Rp 5000 dan berjarak 500 meter dengan pos Ranupane -_- Kami pun pulang dan sampai di Malang dengan selamat.
Sekian pengalaman yang dapat saya bagikan, semoga bermanfaat, Semoga bisa mendaki bersama dengan anda suatu saat :D
Instagram : @valosterich
- Juni 21, 2017
- 1 Comments